Hukum Indonesia Yang Asal-asalan...

mengenai hukum yang terjadi di Indonesia mungkin kalian juga kan mengatakan seperti aku, yagh gag tw kalo menurut para pelaku koruptor, mereka pasti gag bakaln setuju tu hehehe:)

hukum di Indonesia qu ibaratkan seperti dua belah mata pisau, yang tumpul pada bagian atas matanya dan tajam pada bagian bawah matanya. itulah gambaran yang dapat qu simpulkan tentang hukum yang ada di Indonesia, yagh walaupun gua bukan pakar hukum sih hehe

kembali ke hukum, hukum Indonesia yang seperti dua belah mata pisau tadi aku misalkan mata yang tumpul pada bagian atasnya adalah mereka para orang-orang kaya atau pejabat. sedangkan mata yang tajam pada bagian bawahnya adalah mereka para rakyat miskin atau kurang mampu.

fakta yang terjadi beberapa minggu belakangan ini misalnya, terkait kasus anggodo dengan suapnya yang sampai sekarang belum di tahan yang jelas-jelas dia adalah pelaku inti. jadi wajarlah kalo pengamat mengatakan banyaknya mafia hukum di indonesi, hukum seenaknya bisa di beli oleh mereka yang kaya.

berbeda dengan kasus yang menimpa kepada warga miskin ( cerita lengkapnya akan dibahas ke posting berikutnya hehe). sebut saja Mbah Minah. Dengan dakwaan pencurian kakao ia langsung ditahan oleh pihak yang berwenang dengan hukuman 1,5 bulan penjara. itu lebih ringan dari tuntutan sebelumnya selama 6 bulan.
coba kita tanya kepada anak kecil, tentu mereka bisa membedakan yang mana yang adil dan mana yang tidak adil. kalo gak percaya tanya aja, hehe.

sebagai kesimpulan ada baiknya masing-masing kita saling instropeksi diri khususnya gua, kenapa? yagh karna kita sebagai kaula muda yang notabane nantinya adalah pelurus bangsa ini ( kenapa gua bilang pelurus bukan penerus? secara bahasa penerus adalah yang membenarkan dari yang salah kepada yang benar, sedangkan penerus adalh meneruskan apa yang ada. jadfi kalo kita bilang penerus bangsa, berarti kita akan meneruskan sifat para pendahulu kita yaitu ketidak adanya keadilan serta korupsi yang merajalela, mau? pantas aja Indonesia begini-gini saja, karena disuruh sebagai penerus sih, bukan sebaliknya sebagai pelurus hehe.) belajar dari penglaman yang ada, mumpung belajar dari pengalaman gag bayar hehe, makanya kita sebagai kaula muda yang akan membeban amanah estafet perjuangan bangsa ini harus mampu merubah sistem yang ada menuju yang lebih baik kedepannya.