Suatu ketika mungkin kita pernah jatuh hati, memendam rasa atau suka
pada seseorang yang kita kagumi. Tiap hari bayang wajahnya selalu
menghantui. Ada rasa rindu kala tak bertemu. Ada keinginan untuk
memiliki. Ada getar jiwa kala berjumpa dengan dia yang kita kagumi.
Terkadang dia-nya yang sering membuat kita melamun dengan tatapan
kosong. Terbayang-bayang kalau kita boleh berjalan bersamanya, atau
berada dalam dakapannya. Semuanya serba indah dan seakan begitu
sempurna. Tapi hati ini tetap saja memandam rasa. Kadang pula malu untuk
mengungkapkannya.
Ya, cinta… Ia hadir tanpa disedari. Ia
merupakan anugerah dari Ilahi. Dan rasa cinta pasti ada pada tiap diri
manusia. Kerana mencintai dan dicintai adalah perkara yang tak boleh
dipisahkan. Ibarat kopi dengan gula. Begitulah seharusnya, mencintai dan
dicintai dua kata yang saling melengkapi. Mencintai seseorang
menjadikan keindahan tersendiri dalam hidup kita. Wajar bila kita
mengharapkan balasan hingga kita ingin di cintainya.
Saudaraku tercinta…
Wajar saja kalau kita punya rasa cinta, hingga rasa cinta itu kian
menggelora. Dalam ayat-Nya Allah pun berfirman: “Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga).”
(Ali ‘Imran: 14)
Maka dari itulah manusia di beri-Nya
kelebihan dibanding dengan makhluk Allah yang lain. Kelebihan itulah
yang membuat kita mempunyai rasa cinta dan kasih sayang. Cinta yang
memang kadang kita salah menempatkannya. Atau kasih sayang yang
terkadang terlalu berlebihan. Sehingga kita ingin sekali untuk memiliki
apa yang kita cintai dan harus boleh meraihnya?
Tapi saudaraku…
bagaimana jika dia-nya yang kita damba selama ini, yang kita cintai dan
kita kagumi ternyata akan menjadi milik orang lain? Hancurlah hati
kita. Seakan kita tidak dan tak akan pernah rela dia-nya menikah dengan
orang lain. Kita cuma boleh melihat kad undangan pernikahan yang kita
terima. Kadang juga kita menyalahkan Allah Tuhan kita, “Ya Allah kenapa
Engkau tidak mempertemukanku dengannya?”
Seribu
bahasa, seribu tanya boleh kita gunakan untuk mengadu kepada-Nya.
Bahkan seribu air mata pun boleh kita kucurkan disetiap sujud
kehadirat-Nya, kenapa Allah tidak mempertemukan dengan orang yang kita
cinta. Karena Allah selalu mendengar tiap keluh dan kesah
hamba-hamba-Nya.
Saudaraku, cinta memang boleh membuat kita
bahagia, hingga dunia menjadi begitu indah nan mempesona. Tapi cinta
juga boleh membuat kita menangis dan menderita. Seakan kita ingin segera
mengakhiri hidup ini. Karena itu saudaraku…
Ketika cinta membuatmu menangis…
Belajarlah ikhlas, melepaskan yang kita cintai menjadi milik orang lain. Meskipun kita menderita dan tak pernah rela.
Ketika cinta membuatmu menangis…
Bertanyalah pada diri sendiri. Apakah dia-nya yang selama ini kita
damba boleh membahagiakan kita kelak dalam membangun rumah tangga?
Apakah dia-nya yang selama ini kita cinta juga akan membalas cinta kita
kepadanya dengan setulus hati?
Seribu
bahasa, seribu tanya boleh kita gunakan untuk mengadu kepada-Nya.
Bahkan seribu air mata pun boleh kita kucurkan disetiap sujud
kehadirat-Nya, kenapa Allah tidak mempertemukan dengan orang yang kita
cinta. Karena Allah selalu mendengar tiap keluh dan kesah
hamba-hamba-Nya.
Saudaraku, cinta memang boleh membuat kita
bahagia, hingga dunia menjadi begitu indah nan mempesona. Tapi cinta
juga boleh membuat kita menangis dan menderita. Seakan kita ingin segera
mengakhiri hidup ini. Karena itu saudaraku…
Ketika cinta membuatmu menangis…
Belajarlah ikhlas, melepaskan yang kita cintai menjadi milik orang lain. Meskipun kita menderita dan tak pernah rela.
Ketika cinta membuatmu menangis…
Bertanyalah pada diri sendiri. Apakah dia-nya yang selama ini kita
damba boleh membahagiakan kita kelak dalam membangun rumah tangga?
Apakah dia-nya yang selama ini kita cinta juga akan membalas cinta kita
kepadanya dengan setulus hati?
Ketika cinta membuatmu menangis…
Maka tersenyumlah. Hapuslah airmatamu. Pandanglah ke depan. Di depan
sana ada cinta seseorang yang akan menyambut cintamu. Cinta suci yang
akan membahagiakanmu, yang tak pernah terukur oleh jarak dan waktu.
0 Response to "Ketika Cinta Membuatmu Menangis"
Post a Comment