Kampung Inggris "Berkabung"
Monday, 6 June 2016
Add Comment
Education
Kampung Inggris
Umum
Kampung Inggris, RnB English Course, Kampung Inggris Pare, Pare-Kediri, Belajar Bahasa Inggris
Penjelasan Detail
Tidak bisa di pungkiri lagi, Kampung Inggris
adalah satu-satunya tempat pembelajaran Bahasa Inggris yang telah di akui di
seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara. Oleh sebab itu, tak heran jika
puluhan ribu pelajar berbondong-bondong datang ke Kampung Inggris tiap tahunnya.
Orientasi tujuannya-pun tentu beragam, ada yang ingin mendapatkan pekerjaan, beasiswa ke luar negri ataupun ingin mengajar dan sebagainya. Tapi belakangan ini, ada beberapa hal yang sangat di sayangkan, salah satunya adalah identitas dari Kampung Inggris itu sendiri. Pada awalnya, ada beberapa fakta menariktentang Kampung Inggris, yang mana sejak pertama kali berdiri yang di pelopori oleh mr. Kalend dengan lembanganya Basic English Course ( BEC ) pada tahun 1976, Kampung Inggris sangat di kenal dengan selogan "Kampung Inggris,Murah, Merakyat dan Berkualitas". Tapi kini, slogan "Murah" seolah-olah hilang dari identitas Kampung Inggris itu sendiri. Beriringnya waktu, di tambah makin maraknya kursusan-kursusan yang ada di Kampung Inggris yang menambah daya "persaingan" di Kampung Inggris serta banyaknya para investor luar yang menanam saham atau membangun property di kawasan Kampung Inggris, maka tak heran lagi jika kini Kampung Inggris "seolah-olah" terbagi untuk beberapa golongan, golongan menengah kebawah, golongan menengah dan golongan menengah keatas.
Orientasi tujuannya-pun tentu beragam, ada yang ingin mendapatkan pekerjaan, beasiswa ke luar negri ataupun ingin mengajar dan sebagainya. Tapi belakangan ini, ada beberapa hal yang sangat di sayangkan, salah satunya adalah identitas dari Kampung Inggris itu sendiri. Pada awalnya, ada beberapa fakta menariktentang Kampung Inggris, yang mana sejak pertama kali berdiri yang di pelopori oleh mr. Kalend dengan lembanganya Basic English Course ( BEC ) pada tahun 1976, Kampung Inggris sangat di kenal dengan selogan "Kampung Inggris,Murah, Merakyat dan Berkualitas". Tapi kini, slogan "Murah" seolah-olah hilang dari identitas Kampung Inggris itu sendiri. Beriringnya waktu, di tambah makin maraknya kursusan-kursusan yang ada di Kampung Inggris yang menambah daya "persaingan" di Kampung Inggris serta banyaknya para investor luar yang menanam saham atau membangun property di kawasan Kampung Inggris, maka tak heran lagi jika kini Kampung Inggris "seolah-olah" terbagi untuk beberapa golongan, golongan menengah kebawah, golongan menengah dan golongan menengah keatas.
Pembagian golongan tersebut bukan tanpa sebab dan
alasan, berdasarkan fakta dan kondisi yang terjadi di Kampung Inggris saat ini.
sebagian pendapat mengatakan hal itu sangat lumrah, mengingat perkembangan
zaman dewasa ini, tapi sebagian lagi sangat menyayangkan hal itu. Pada
kesempatan kali ini, kami akan mencoba menjelaskan beberapa faktor-faktor
penyebabnya satu-persatu berdasarkan pengamatan kami di lapangan.
Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi di
antaranya adalah :
1. Daya
saing yang tinggi.
Berdasarkan data dinas Pendidikan setempat,
terhitung sejak Januari 2016, total kursusan yang ada di Kampung Inggris sudah
mencapai 200 lembaga kursusan, termasuk di dalamnya tidak hanya kursusan Bahasa
Inggris, melainkan juga kursusan Bahasa Asing seperti, Bahasa Arab, Mandarin,
Jepang, Korea, dll, serta mencakup kursus lain seperti kursus computer,
menjahit, mengemudi, dan sebagainya. Maka tak heran, jika daya saing yang
terjadi sungguh sangat mencolok. Oleh sebab itu, kini semua lembaga kursusan,
berlomba-lomba bersaing untuk menjadi yang terbaik. Dimulai dari peningkatan
kualitas program dan pengajar, sarana
dan prasarana fasilitas belajar dan sebagainya. Tapi kenyataannya,tak hanya
lembaga kursus yang terlibat dalam persaingan, para pengusaha travel, catering
ataupun warung makan, pedagang kaki lima, penyewaan sepeda, penyedia jasa laundry
dan lainnya-pun ikut andil dalam persaingan tersebut. Maka, tak bisa di pungkiri,
untuk menyajikan yang terbaik, perang harga jasa-pun terjadi.
2. Campur
tangan para investor atau penanam saham.
Melihat dari peluang bisnis yang menjanjikan di
Kampung Inggris, ditandai dengan bertambah maraknya pelajar yang datang dari
berbagai kota di Indonesia bahkan beberapa negara tetangga. Maka tak heran jika
Kampung Inggris menjadi lirikan untuk para pembisnis. Dimulai dari pembelian
beberapa lahan yang ada, yang di lanjut dengan pembangunan untuk asrama tempat
tinggal para pelajar yang sedang belajar di Kampung Inggris. Pembangunan asrama
tempat tinggalpun beraneka ragam, sesuai fasilitas sarana dan prasarana yang di
berikan, seperti asrama untuk kalangan “menengah keatas” dengan fasilitas kolam
renang, kamar mandi dalam, ruangan ber-AC, TV kabel, dan sebagainya. Serta ada
juga fasilitas standar yang tentu sangat berbeda dengan fasilitas kalangan
menengah ke atas tersebut. Maka wajar, mengingat fasilitas yang diberikan,
harganya-pun sangat beraneka ragam, di mulai dari Rp. 130.000 perbulan, hingga
Rp. 1.000.000.
3. Adanya
pihak ketiga
Pihak ketiga yang di maksud, bukan para investor
melainkan para pemberi layanan jasa Kampung Inggris atau bisa di bilang “broker/calo” Kampung Inggris. Mungkin banyak
di antara kita yang bingung dan bertanya-tanya ketika kita berselayar di mbah Google untuk mencari informasi
seputar Kampung Inggris dengan keywords
“Kampung Inggris” dan melihat apa yang terjadi?. Hasilnya adalah seperti yang
kita ketahui sendiri, jelas akan sangat membingungkan di karnakan banyaknya
bermunculan website-website yang “mengatasnamakan”
Kampung Inggris. Di sini kami akan mengingatkan dan menjawab atas kebingungan
banyaknya para pelajar yang ingin mengetahui informasi seputar Kampung Inggris
itu sendiri. Adapun website yang mengatasnamakan Kampung Inggris adalah bukan
website resmi dari Kampung Inggris itu sendiri, disini kami tekankan hingga
tulisan ini di terbitkan, Kampung Inggris tidak memiliki satupun website resmi,
adapun website-website yang mengatasnamakan Kampung Inggris adalah para broker/calo pelayanan jasa. Tentu,
mereka akan mengenakan biaya tambahan atas jasanya tersebut. Adapun website
resmi yang ada adalah website resmi lembaga yang tentu mencantumkan nama
lembaganya sebagai nama websitenya.
4. Kebutuhan
peserta yang berbeda-beda
Banyak
lembaga kursusan yang menyediakan program-program pembelajaran yang di
khususkan sesuai dengan kebutuhan para peserta. Mengingat, tujuan dan target
tiap peserta yang datang ke Kampung Inggris berbeda-beda sesuai kebutuhannya,
ada yang ingin melamar pekerjaan, melanjutkan kuliah ke luar negri, pelaut,
menjadi pengajar ataupun tour guide, dan sebagainya. Sudah barang tentu,
kebutuhan tersebut bisa kita bilang kebutuhan khusus dan pasti program yang di
ambil tentu berbeda dengan program pada umumnya, semisal program speaking,
vocabulary, conversation, pronunciation, grammar tentu berbeda dengan program
khusus seperti program job interview, public speaking, TOEFL, IELTS, dll. Jadi,
sudah pasti biaya program khusus lebih mahal daripada program yang ada pada
umumnya. Jika pada umumnya per-program Rp. 35.000-Rp. 100.000 per 2 minggu
ataupun 1 bulan, program khusus bisa mencapai Rp. 200.000-Rp. 1.000.000
per-programnya.
Pada
umumnya, hampir 90% pengelola ataupun pemilik lembaga kursus adalah para
pendatang, hanya beberapa lembaga saja yang di miliki oleh masyarakat asli
Kampung Inggris itu sendiri. Dari 90% tersebut, lebih kurang 80% lembaga kursus
masih mengontrak bangunan dan fasilitas dari warga, hanya beberapa persen saja
yang sudah memiliki bangunan sendiri. Permasalahan umum yang terjadi adalah, hampir
tiap tahun, kontrakan bangunan / rumah yang di sewa pengelola ataupun pemilik
lembaga kursus mengalami kenaikan yang drastis, mulai dari kenaikan harga sewa
yang terendah sebesar Rp. 500.000 hingga ada yang mencapai Rp. 3.000.000
pertahunnya. Tentu kenaikan ini menjadi salah satu penghambat dan kendala yang
di alami oleh para pengelola ataupun pemilik lembaga kursus. Salahsatu faktor kenaikan
harga sewa adalah dikarnakan dari pemilik lembaga kursus itu sendiri. Para pengelola
atapun pemilik lembaga kursus yang memiliki modal besar, tentu akan berani
menyewa bangunan atau rumah di daerah strategis dengan harga fantastis dari
harga normal pada umumnya, tentu hal ini menimbulkan kecemburuan sosial antara
para pemilik bangunan atau rumah, dan dampaknya adalah, seolah-olah harga yang
di tarif oleh para pengelola lembaga ataupun pemilik lembaga menjadi patokan
dan tolak ukur harga standar kontrakan. Hal inilah yang menjadi salah satu
pemicu kenaikan harga kontrakan tersebut. Untuk mensiasati biaya sewa ataupun
kontrak bangunan, mau tak mau, para pengelola ataupun pemilik kursusan akan
menaikkan biaya program kursus, untuk mengimbangi biaya sewa ataupun kontrakan
yang terbilang kian tahun kian mahal.
Dari
beberapa faktor yang tersebut di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa,
penggolangan beberapa golongan yang ada di Kampung Inggris semisal golongan
menengah kebawah, golongan menengah dan golongan menengah ke atas adalah di
landaskan berdasarkan faktor-faktor yang telah di jelaskan di atas. Adapun faktor
yang sangat mencolok adalah faktor fasilitas dari asrama tempat tinggal para
peserta yang belajar di Kampung Inggris, adapun faktor lain lebih menjelaskan
kenapa sebab hampir hilangnya identitas Kampung Inggris “Murah, Merakyat, dan
Berkualitas”. Terlepas dari itu, masih banyak lembaga kursus yang mencoba untuk
menstabilkan biaya belajar yang di khawatirkan akan merusak citra Kampung
Inggris itu sendiri kedepannya. Dan banyak juga lembaga kursus yang mempermudah
para peserta yang ingin belajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris dengan
program semisal potongan harga program ataupun pemberian beasiswa penuh
meliputi biaya program belajar dan beserta tempat tinggal.
Adapun
kedepannya, terlepas dari beberapa faktor yang terjadi, semoga Kampung Inggris
tetap menjadi wadah untuk para pecinta ilmu dan tetap menjaga kualitas serta
mutu yang terjamin. Selanjutnya, di lain waktu, nanti kami akan mencoba
menjelaskan tentang faktor penyebab kenapa “Kualitas Kampung Inggris semakin
menurun”. sedikit tambahan, seputar suasana kelas pembelajaran di Kampung Inggris, bisa lihat video di bawah ini.
0 Response to "Kampung Inggris "Berkabung""
Post a Comment